Bloggues.com, KERINCI - Video yang menggambarkan gerakan tak biasa para jemaah di sebuah masjid viral di media sosial dan jadi perbincangan.
Bahkan ada yang mengira apa yang dilakukan tersebut tak ada dalam Islam. Hingga ada pula yang menghujat. Padahal belum mengetahui penjelasan dari ulama.Dari penelusuran Tribunjambi.com video tersebut telah ditonton lebih dari 259 ribu orang dan dibagikan ribuan kali.Di grup Facebook Suara Rakyat Kerinci juga sedang heboh mengenai beredarnya video tersebut.
Banyak juga yang meminta penjelasan ulama, Dari penelusuran video tersebut, Sabtu (17/6/2017), jemaah tersebut diketahui merupakan dari Masjid Raya Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Setinjau Laut, Kerinci.
Itu merupakan gerakan zikir, atau Ratib Saman/ Ratib Tegak yang dilakukan pada malam ke 16 Ramadan tahun ini.Untuk diketahui beberapa desa di Kabupaten Kerinci masih mempertahankan ritual bernuansa islami di bulan Ramadan yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.
Yakni melakukan Ratib Tegak atau Ratib Saman pada malam ke-16 dan malam ke-27 Ramadan. Ratib Saman merupakan gerakan zikir secara berdiri yang dilakukan ratusan jemaah di dalam masjid atau musala.
Sebelum melakukan Ratib Saman biasanya digelar acara buka bersama di masjid yang dihadiri oleh pemuka agama maupun jemaah.
Pada malam hari setelah Salat Tarawih bersama baru dilangsungkan ratib tegak.
Menariknya pada malam digelarnya Ratib Saman tersebut, dari anak-anak, para pemuda hingga orang tua datang ke mesjid untuk melakukan Ratib Saman secara bersama.
Di Kabupaten Kerinci yang masih mempertahankan tradisi Ratib Saman di antaranya desa Bunga Tanjung, Ujung Pasir, Koto Tuo Ujung Pasir, Semerah.
Selain itu juga desa Pondok Beringin dan Kayu Aro Ambai, namun dua desa ini melaksanakan Ratib Saman di mesjid saat hari Raya Idul Fitri dan hari raya puasa enam hari.
Demikian juga di kecamatan Keliling Danau, Ratib Saman digelar di Desa Tanjung Pauh dan Pulau Tengah.
Setiap desa mengawali Ratib Saman dengan cara yang berbeda, ada yang mengawali dengan membaca surah Yasin, ada lagi dengan tahlil dan zikir. Di desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sitinjau Laut, Ratib Saman ini diawali dengan pembacaan tahlil dan zikir secara perlahan -lahan sambil duduk.
Setelah itu seorang ulama pimpinan zikir akan berdiri diikuti oleh semua jemaah.
Jemaah berdiri persaf dengan berhadapan. Dengan mengikuti pimpinan, dimulailah ratib saman dengan mengeluarkan suara keras.
Seorang Ulama di Kabupaten Kerinci yang juga berasal dari desa Bunga Tanjung Buya Nazarudin S.Ag menyampaikan Ratib Saman ini merupakan kebudayaan berdasarkan agama Islam yang tidak pernah ditinggalkan sejak ratusan tahun lalu.
Di Bunga Tanjung Ratib Saman dilakukan pada malam 16, 27 Ramadan, serta saat Hari Raya Idul fitri dan Hari Raya puasa enam hari.
Buya Nazarudin mengatakan Ratib Saman merupakan ibadah yang cukup tinggi pahalanya.
Bahkan di dalamnya terdapat 7 macam lafaz Allah yang disebutkan.
Di Desa Bunga Tanjung Ratib Saman ini tetap dipertahankan dengan cara kalangan anak-anak remaja diajak oleh orangtua untuk mengikuti ratib saman.
Bahkan ada yang mengira apa yang dilakukan tersebut tak ada dalam Islam. Hingga ada pula yang menghujat. Padahal belum mengetahui penjelasan dari ulama.Dari penelusuran Tribunjambi.com video tersebut telah ditonton lebih dari 259 ribu orang dan dibagikan ribuan kali.Di grup Facebook Suara Rakyat Kerinci juga sedang heboh mengenai beredarnya video tersebut.
Banyak juga yang meminta penjelasan ulama, Dari penelusuran video tersebut, Sabtu (17/6/2017), jemaah tersebut diketahui merupakan dari Masjid Raya Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Setinjau Laut, Kerinci.
Itu merupakan gerakan zikir, atau Ratib Saman/ Ratib Tegak yang dilakukan pada malam ke 16 Ramadan tahun ini.Untuk diketahui beberapa desa di Kabupaten Kerinci masih mempertahankan ritual bernuansa islami di bulan Ramadan yang sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu.
Yakni melakukan Ratib Tegak atau Ratib Saman pada malam ke-16 dan malam ke-27 Ramadan. Ratib Saman merupakan gerakan zikir secara berdiri yang dilakukan ratusan jemaah di dalam masjid atau musala.
Sebelum melakukan Ratib Saman biasanya digelar acara buka bersama di masjid yang dihadiri oleh pemuka agama maupun jemaah.
Pada malam hari setelah Salat Tarawih bersama baru dilangsungkan ratib tegak.
Menariknya pada malam digelarnya Ratib Saman tersebut, dari anak-anak, para pemuda hingga orang tua datang ke mesjid untuk melakukan Ratib Saman secara bersama.
Di Kabupaten Kerinci yang masih mempertahankan tradisi Ratib Saman di antaranya desa Bunga Tanjung, Ujung Pasir, Koto Tuo Ujung Pasir, Semerah.
Selain itu juga desa Pondok Beringin dan Kayu Aro Ambai, namun dua desa ini melaksanakan Ratib Saman di mesjid saat hari Raya Idul Fitri dan hari raya puasa enam hari.
Demikian juga di kecamatan Keliling Danau, Ratib Saman digelar di Desa Tanjung Pauh dan Pulau Tengah.
Setiap desa mengawali Ratib Saman dengan cara yang berbeda, ada yang mengawali dengan membaca surah Yasin, ada lagi dengan tahlil dan zikir. Di desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sitinjau Laut, Ratib Saman ini diawali dengan pembacaan tahlil dan zikir secara perlahan -lahan sambil duduk.
Setelah itu seorang ulama pimpinan zikir akan berdiri diikuti oleh semua jemaah.
Jemaah berdiri persaf dengan berhadapan. Dengan mengikuti pimpinan, dimulailah ratib saman dengan mengeluarkan suara keras.
Seorang Ulama di Kabupaten Kerinci yang juga berasal dari desa Bunga Tanjung Buya Nazarudin S.Ag menyampaikan Ratib Saman ini merupakan kebudayaan berdasarkan agama Islam yang tidak pernah ditinggalkan sejak ratusan tahun lalu.
Di Bunga Tanjung Ratib Saman dilakukan pada malam 16, 27 Ramadan, serta saat Hari Raya Idul fitri dan Hari Raya puasa enam hari.
Buya Nazarudin mengatakan Ratib Saman merupakan ibadah yang cukup tinggi pahalanya.
Bahkan di dalamnya terdapat 7 macam lafaz Allah yang disebutkan.
Di Desa Bunga Tanjung Ratib Saman ini tetap dipertahankan dengan cara kalangan anak-anak remaja diajak oleh orangtua untuk mengikuti ratib saman.
VIDEO Jamaah ‘Goyang’ Rame-Rame di Dalam Masjid
Ratib ini berasal dari Tariqat Samaniah yang disebarkan pertama kali oleh ulama tarikat Syekh Muhammad Saman penjaga makam Rasullullah di Madinah.
Ratib Seman ini sudah menjadi salah satu kebudayaan ritual Kerinci yang bernafaskan Islam.
"Ratib Saman merupkan sebuah ibadah yang tinggi nilainya dan tidak bisa ditinggalkan. Sehingga masyarakat secara turun temurun melaksakanannya," kata buya Nazarudin.
Ia menambahkan dalam pelaksanaannya ratib tegak ini memilki dasar di dalam Alquran.
Begitu juga dengan tatacaranya akan diasuh dengan syair yang memberikan pujian dan doa kepasa nabi Muhammad SAW.
Setelah dilakukan Ratib Saman yang berlangsung 1 jam lebih, sehingga tak ayal dalam pelaksanaannya banyak diantara jemaah yang sampai tidak sadar tapi masih melakukan Ratib Saman secara berdiri.
Namun hal ini sudah ada yang bisa menyadarkannya di antara jemaah yang ikut.
Usai pelaksanaan Ratib Saman maka akan ditutup dengan doa dan bersalam-salaman antar jemaah masjid.(TRIBUN-VIDEO.COM)
0 comments:
Post a Comment